Pelestarian Sumber Mata Air
23 Sep 2024 12:42:11 KEGIATAN DESA
Upaya Untuk Menjaga Keseimbangan Dan Kelestarian Alam
Tradisi Blebet Pohon disekitar sumber mata air sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan atau kelestarian alam serta lingkungan sekitar. Dengan harapan pohon pohon yang menjadi resapan air tidak dirusak ataupun ditebang. Sumber Mata Air sebagai salah satu unsur alam yang paling menentukan kehidupan di bumi ini. Menurut Prof. Sahid Teguh Widodo, M.Hum., Ph.D. (Ketua PUI Javanologi UNS) berpendapat bahwa Air merupakan sumber kehidupan dan menjadi symbol awal lahirnya sebuah kehidupan. Baginya, Air merupakan mantra budaya pendorong lahirnya peradaban. Peradaban memproduksi berbagai bentuk budaya yang mampu menjelaskan bagaimana nilai, pengetahuan, tradisi, serta world view sebuah kolektif maupun individu terhadap air. Oleh karena itu, nilai sakralitas air dalam kebudayaan Jawa ini perlu dipandang menggunakan pendekatan dengan konsep etnohidrolika.
Bagi masyarakat Jawa, keberadaan air merupakan sebuah hal yang mutlak dan tidak dapat dipisahkan. Terlebih lagi, masyarakat Jawa sangatlah lekat dengan kebudayaan yang berakar pada tradisi agraris. Hal inilah yang melahirkan mitos-mitos bahkan cerita rakyat yang begitu sakral terhadap keberadaan air demi menjaga kelestariannya. Sebagi contohnya, Kepercayaan masyarakat sekitar menganggap bahwa tuk (sumber air), pepohonan dan batuan besar dipercaya menjadi tempat roh nenek moyang bersemayam untuk menjaga dan memelihara sumber air. Penghargaan tinggi terhadap air pun bagi masyarakat Jawa ditunjukkan pada pemberian nama orang atau tempat dengan menggunakan kata tirta, banyu, warih, toya bening dan nama-nama lainnya.
Sejak mula kehidupan, bagi Masyarakat Jawa air selalu mendapatkan posisi yang sangat tinggi. Sehingga perlu bagi kita untuk kembali bercermin kepada Air.
-
Air secara alami nemiliki wujud dan sifat yang bersih dan jernih. Kedua sifat tersebut melambangkan kebeningan hati dan kejujuran yang berkeadilan.
-
Sumber mata air itu mengalir tiada henti, bahkan bergabung menjadi satu dengan anak-anak sungai. maksudnya hal tersebut melambangkan persatuan yang kuat. Ketika kita hidup berbangsa dan bernegara, hendaknya harus saling bekerja sama, bersatu, daya dinayan, mad sinamadan dan gotong royong untuk mencapai tujuan bersama.
-
Di lereng perbukitan, aliran air tidaklah selalu tetap (berubah-ubah). Hal tersebut mengajarkan kita bahwa sebagai manusia hidupnay dinamis, harus kreatif dan inovatif, luwes, mudah beradaptasi serta tidak mudah putus asa.
-
Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah seperti gaya seseorang dalam sebuah kepemimpinan untuk selalu bertanggung jawab terhadap bawahannya
-
Air mengajarkan kita tentang etika sopan santun seperti hidup yang terus mengalir. Kitika hidup manusia diusik maka demi mengedepankan kebenaran hendaknya bisa seperti air bah.
-
Aliran air menampung banyak kotoran, namun dengan prosesnya yang alami kotoran tersebut dapat menjadi netral kembali. Aliran air mengajarkan kita untuk bisa menahan diri walaupun terasa pahit yang dirasakan, tenang dalam segala situasi dan tetap tegas serta objektif memberikan penilaian.
Banyak hal yang dapat kita pelajari dari sifat air, sehingga tradisi ini bisa menjadi penginggat akan kebersihan jiwa yang harus senantiasa dijaga, menghidarkan diri dari perilaku perilaku buruk yang dapat merugikan diri sendiri, orang lain, alam dan lingkungan sekitar, agama, serta negara. Salah satu nya Tindakan atau perilaku yang masuk dalam tindak korupsi.